Pengertian Pola Irama dan Cara Menghitungnya

Pengertian Pola Irama dan Cara Menghitungnya

Pengertian Pola Irama – Musik yang kita dengarkan sehari-hari tersusun atas nada-nada yang membentuk irama. Irama pun membentuk polanya masing-masing. Pemain musik dan penyanyi mengikuti pola irama yang telah di tentukan untuk membawakan sebuah lagu.

Tanpa pola irama, musik akan menjadi kacau dan tidak terdengar enak di telinga. Lalu, sebenanrnya apa itu pola irama? Yuk. Grameds dapat menyimak penjelasan berikut ini.

Pengertian Irama

Jamalus merumuskan irama sebanyak dua kali. Pertama, ia merumuskan irama memiliki hubungan dengan panjang pendek not dan berat ringannya tekanan atau aksen pada not. Meskipun demikian, gerak irama dapat tetap di rasakan meskipun melodinya. Keteraturan gerak ini menyebabkan lagu lebih indah ketika di dengar dan dapat di rasakan.

Kedua,Jamalus merumuskan pengertian irama sebagai rangkaian gerak yang menjadi unsur dalam sebuah musik yang di susun secara berurutan. Ia terbentuk dari sekumpulan bunyi dan diam panjang pendeknya di susun dengan waktu yang beragam, membentuk pola irama, dan bergerak menurut pulsa dalam setiap ayunan birama.

Pengertian Pola Irama

Mengutip dari artikel jurnal berjudul “Teknik Permainan Instrumen dan Pola Irama Musik Jamjaneng di Peniron Pejagoan Kebumen” yang di susun oleh Safrudin Munasep, pola irama terbentuk dari akibat bunyi ritmis dalam suatu musik yang asalnya tidak hanya dari alat musik ritmis, tetapi juga alat musik melodis.

Menyadur dari artikel jurnal berjudul “Struktur dan Pola Irama Kesenian Talempong Botuang di KEnagarian VII Koto Talago Kecamatan Guguak Kabupaten Lima Puluh Kota” yang di susun oleh Ridho Putra, dkk, mengungkapkan bahwa pola irama merupakan kumpulan bunyi yang di susun dengan cara tertentu dalam satu atau beberapa birama. Ia hadir secara repetitif dan teratur dalam sebuah lagu.

Adapun menurut Arumsari, merupakan sekumpulan bunyi dengan susunan tertentu dakan satu atau beberapa birama yang muncul secara berulang-ulang dan teratur dalam sebuah lagu.

Jenis Pola Irama

Secara umum, jenisnya di bagi menjadi beberapa kelompok sebagai berikut.

1. Pola Irama Rata

Pola irama rata merupakan pola yang memiliki pembagian pola yang rata pada bagian atas maupun pada bagian pulsa. Dan pola ini biasanya di temui pada lagu-lagu anak. Sebagai contoh lagu Topi Saya Bundar. Berikut lirik lagunya.

2. Pola Irama Tidak Rata

Pola irama tidak rata merupakan pembagian nada berulang yang tidak sama antara pola dengan pulsa. Jenis pola ini berkebalikan dengan pola rata. Misalnya pada lagu berjudul “Ruri Abangku” karya AT. Mahmud.

3. Pola Suku Bangsa

Pola suku bangsa merupakan irama musik yang menjadi ciri dari suatu daerah, suku, atau bangsa. Misalnya irama dari India, Arab, Latin, Melayu, dan sebagainya.

Grameds tentu dapat merasakan lagu-lagu yang berasal dari Melayu akan berbeda dengan lagu-lagu yang berasal dari Jepang. Lagu-lagu Melayu cenderung memiliki cengkok yang dalam sedangkan Jepang tidak memilikinya.

4. Pola Sincope

Pola Sincope terbentuk ketika pulsa yang seharusnya tidak mendapat tekanan berpindah dari aksen kuat dari pulsa yang seharusnya mendapat tekanan. Sebelum mempelajari pola sincope, Grameds harus memahami pola irama terlebih dahulu. Pola ini sering di temui pada musik-musik orkestra.

5. Pola Ostinato

Pola ostinato adalah pola nada yang di nyanyikan secara berulang. Namun, ketika memiliki lebih dari satu variasi nada di sebut dengan ostinanti. Pola ini banyak di terapkan dalam musik-musik klasik seperti Bitter Sweet Symphony.

Pola ostinato ataupun ostinanti berasal dari Italia. Mereka sama-sama menunjukkan pengulangan musik yang terus menerus. Pola ini sering di perdengarkan sejak abad ke-15. Pada belahan bumi bagian timur, pola irama ostinato juga berkembang. Sebagai contoh karya yang di ciptakan oleh Akira Ito Masamura Shizo.

6. Polirotmik

Polirotmik merupakan penggunaan beberapa jenis pila secara bersamaan sehingga menciptakan kekhasan nada yang memiliki tekanan kuat dan rendah yang serentak. Sebagai contoh pola irama pada kesenian musik Jawa yang menggunakan gong, kendang, dan alat musik lainnya secara bersamaan sehingga menciptakan irama polirotmik.

7. Polimerik

Polimerik merupakan irama yang tercipta dari beberapa instrumen yang di mainkan secara bersamaan dengan pola yang berbeda. Sehingga, membuat lagu atau musik akan terdengar lebih kompleks. Pola ini berbeda dengan lagu anak yang menerapkan pola rata atau tidak rata.

Elemen dalam Musik

1. Tempo

Tempo merupakan ukuran kecepatan birama lagu, yang mana nilai tempo yang besar terjadi jika lagu yang di mainkan semakin cepat. Dan tempo menjadi salah satu hal krusial yang harus ada dalam seni musik. Tempo menjadi acuan cepat atau lambat alunan lagu. Tempo juga dapat di maknai sebagai jeda antarketukan.

2. Tanda Birama

Tanda birama merupakan tanda yang menunjukkan jumlah ketukan per hitungan. Ia ditulis dengan ukuran misalnya 2/4, 3/4, dan seterusnya. Nilai nada dalam satu ketukan dapat dilihat dari angka yang berada di atas tanda garis miring (/) atau penyebut.

3. Ketukan

Ketukan dalam irama terbagi menjadi dua jenis, yakni ketukan lemah dan ketukan kuat. Pada setiap ketukan kuat pertama akan menghasilkan nada yang lebih berat. Adapun ketukan lemah akan menciptakan pola ritme yang lebih menimbulkan kesan.

4. Aksen

Aksen mengacu pada penekanan yang tercipta dari ketukan tertentu. Dan aksen dapat dirasakan seperti puisi yang mendikte dengan campuran tertentu dari jenis-jenis suku kata yang bertekanan dan suku kata tanpa tekanan.

5. Sinkopasi

Irana sinkron merupakan irama yang tidak sama atau setiap orang memilki detak lambat yang berbeda. Pada ketukan lemah tradisional, ketukan sinkopasi akan memberikan penekanan. Hal ini dapat dijumpai pada tanda birama 4/4 pada nada kedelapan.

6. Harmoni

Harmoni merupakan sekumpulan nada yang dimainkan bersama sehingga menghasilkan bunyi yang indah, enak, dan nyaman untuk dinikmati. Dan harmoni terjadi karena adanya perpaduan yang serasi antara nada atau bunyi.

7. Tangga Nada

Tangga nada tersusun membentuk susunan tangga yang menjadi serangkaian nada. Biasanya dalam tangga nada akan ada satu nada yang menajdi dasar atau acuan untuk diikuti oleh nada-nada lainnya.

8. Timbre

Timbre merupakan dua nada dalam konstruksi instrumen yang sama kuat dan sama tinggi nadanya yang memiliki perbedaan sifat. Seni musik timbre dapat dimaknai sebagai kualitas atau warna bunyi yang tercipta oleh sumber bunyi serta alat musiknya.

9. Dinamika

Dinamika merupakan sebuah tanda yang memainkan nada dengan volume lembut atau nyaring. Fungsinya sebagai salah satu hal yang memperlihatkan nuansa dalam sebuah lagu atau musik. Seperti dinamika dengan nuansa sedih, senang, agresif, datar, dan lainnya.

10. Melodi

Melodi merupakan tingkatan dalam sebuah alunan musik yang terdiri dari tinggi rendah dan panjang pendek suatu nada. Dan melodi hadir untuk memberikan warna dalam musik.

Cara Menghitung Pola Irama Lagu

Ketika menghitung pola irama lagu, hal yang harus diperhatikan adalah ketukan berat dan pengulangan. Biasanya pola irama akan dalam pengulangan yang melibatkan ketukan berat dan jarak di antara setiap ketukan berat yang sedang dimainkan.

Perlu dicatat bahwa ketukan berat tidak selalu berada di awal pengulangan. Jadi, Grameds harus selalu waspada dan teliti ketika menghitung pola irama dalam sebuah lagu atau musik.

Ulasan Musik