Permainan yang tidak aman untuk anak-anak yang perlu diketahui terutama bagi orangtua yang memiliki anak balita yang sedang aktif-aktifnya bermain. Mari simak artikel berikut :
Hati-Hati, Mainan Ini Dapat Membahayakan Anak
Risiko bahaya di balik mainan anak
1. Balon
2. Magnet
3. Trampolin
4. Mainan yang dapat dinaiki anak
5. Mainan dengan bunyi yang keras
6. Mainan dengan bagian-bagian yang kecil
7.Mainan berujung runcing dan tajam
Mainan anak yang berujung runcing dan tajam juga sebaiknya tidak di berikan pada Si Kecil, Moms. Mengapa? Mainan berujung runcing dan tajam tentu dapat melukai anak Anda. Solusinya, periksalah mainan anak Anda dan pastikan tidak ada bagian yang berujung runcing dan tajam. Jika Anda menemukan mainan yang berujung runcing dan tajam, segera jauhkan dari jangkauan Si Kecil, ya.
8.Boneka terbang (Sky Dancer)
Boneka terbang atau sky dancer di anggap sebagai mainan yang tergolong berbahaya bagi anak. Mengapa? Karena boneka ini dapat terbang ke segala penjuru arah yang justru dapat membahayakan Si Kecil. Mainan ini dapat terbang ke arah mata, gigi, atau bagian tubuh lain Si Kecil yang dapat melukai, menyebabkan patah gigi, hingga kebutaan sementara yang di alami oleh anak.
Aktivitas Berbahaya yang Harus Di hindari Anak atau Wajib Di awasi Orangtua
Ada beberapa aktivitas yang mungkin sangat di sukai anak, tapi kenyataannya malah menyimpan bahaya potensial bagi mereka.
Hal ini menyadarkan para orangtua, bahwa anak-anak, terutama balita sangat amat membutuhkan pengawasan dan perhatian, selama 24 jam. Nah, berikut aktivitas yang harus di hindari anak atau butuh perhjatian ekstra orangtua seperti di lansir dari Bright Side.
1. Membiarkan anak bermain tinju hingga rugby
Ada banyak keuntungan bagi anak-anak yang berlatih olahraga, tetapi ada juga daftar olahraga yang berpotensi berbahaya bagi mereka.
Apa saja? Seperti yang di sarankan oleh ahli patologi forensik Dr. Bennet Omalu, enam besar olahraga yang sebaiknya di hindari anak ialah sepak bola, hoki es, seni bela diri campuran, tinju, gulat, dan rugby. Selama olahraga ini, seorang anak menerima beberapa pukulan ke kepala yang membuat mereka berisiko mengalami kerusakan otak menurut para ilmuwan saraf.
Juga, aktivitas berdampak tinggi dapat menyebabkan kompresi tulang belakang dan hiperekstensi punggung yang signifikan yang dapat menyebabkan cedera serius. Keterlibatan berulang dalam olahraga ini dapat memperburuk skoliosis dari waktu ke waktu. Berjongkok, mengangkat beban di atas kepala, pendaratan keras dan lari jarak jauh harus di hindari.
2. Membiarkan anak duduk dalam posisi W
Posisi W adalah cara yang sangat umum yang di pilih anak-anak ketika bermain di lantai terutama karena nyaman bagi mereka. Namun, nyatanya ini mungkin posisi yang paling berbahaya bagi anak-anak dan dokter menyarankan orang tua untuk mencegah anak-anak mereka duduk seperti ini.
Ahli osteopati Avni Trivedi menyatakan bahwa posisi ini telah menjadi “epidemi kesehatan baru” yang dapat sangat berdampak pada perkembangan anak di sendi kaki dan tulang pinggul, melemahkan otot-otot trunkus mereka, dan memberikan tekanan ekstra pada punggung, leher dan bahu.
3. Berdiri di kursi
Ini adalah salah satu alasan paling umum untuk cedera anak-anak, terutama di kalangan balita. Anak-anak tidak terhentikan dan mereka biasanya ingin memanjat semuanya, termasuk kursi. Jatuh dari kursi tinggi, khususnya, adalah penyebab utama trauma kepala dan gegar otak.
Di Amerika SerIkat (AS), seorang anak terluka karena terjatuh dari kursi tinggi setiap jamnya. Inilah sebabnya mengapa para ahli menyarankan orang tua untuk mengikat anak-anak mereka ke kursi makan, tidak membiarkan mereka berdiri, dan juga selalu mengawasi mereka, karena selalu ada kemungkinan bagi anak untuk menendang meja dan menjatuhkan kursi mereka.
4.Memanjat
Taman bermain adalah tujuan favorit anak-anak dan orangtua, namun, pengawasan terus-menerus di perlukan agar anak-anak kembali ke rumah dengan selamat. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, lebih dari 200 ribu kasus anak-anak terluka di taman bermain, beberapa di antaranya fatal, berakhir di UGD setiap tahun. Sebagian besar di sebabkan oleh kegiatan panjat memanjat. Meskipun terlihat menyenangkan dan atletis, memanjat adalag salah satu penyebab paling umum jatuh dan cedera serius.
5.Membiarkan anak main perosotan di pangkuan Anda
Kebanyakan orangtua berpikir bahwa ketika mereka berada di taman bermain dengan anak-anak mereka, lebih aman untuk turun seluncuran dengan anak di pangkuan. Padahal sebenarnya, ini cukup berbahaya yang dapat menyebabkan patah kaki pada anak-anak.
Seperti yang di jelaskan oleh dokter anak, Dr. Diane Arnaout, berat badan orangtua mendorong semuanya ke bawah dengan kecepatan yang lebih tinggi, sehingga jika bagian dari sepatu atau lengan anak menjulur keluar dari slide, kaki atau lengannya dapat berputar dan patah.
Itulah beberapa permainan yang tidak aman untuk anak-anak. Jika tidak ingin hal buruk terjadi pada anak Anda, sebaiknya jauhkan mainan-mainan tersebut dari jangkauan Si Kecil ya, Moms.